Jumat, 16 Maret 2012

Budidaya bengkuang dengan menggunakan ajir dan tanpa ajir



1.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
     Bengkuang (Pachyrrhizus eosus (L) Mrb) merupakan famili leguminosaea yang terdapat bintil pada akarnya, tanaman ini merambat dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri. Tanaman ini daunnya bewarna hijau tua. Bunganya berbentuk kupu – kupu tersusun dalam tandan dan bewarna biru keunguan. Buahnya berbentuk palong yang berisi biji. Selain menghasilkan biji, tanaman bengkuang juga menghasilkan umbi yang berada di dalam tanah. Umbi terdiri dari dua bentuk yaitu bulat pipih. Umbi inilah yang digunakan untujk dimakan segar, maupun dirujak atau asinan.
Pada umumnya buah bengkuang dibudidayakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang yang ditanam petani dibudidayakan secara kurang intensif, hanya sebagai tanaman sampingan atau tanaman sela. Padahal dengan cara pembudidayaan yang lebih intensif akan dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Dengan banyaknya kegunaan dari buah bengkuang tersebut sehingga buah bengkuang banyak diminta oleh masyarakat. Buah bengkuang yang dihasilkan oleh petani pada umumnya berukuran relatif kecil yaitu yang paling besar rata-rata diameternya berukuran 15 cm atau dengan berat sekitar 0,5 kg tiap buah. Padahal para konsumen cenderung suka pada buah bengkuang yang berukuran besar, karena buah yang berukuran besar mempermudah pengulitannya dan dapat dijadikan hiasan buah yang menarik serta bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi petani dan para konsumen.
Membudidayaan buah bengkuang sebenarnya tidak sulit, dimana kita hanya perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus. Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan dapat diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap buah. Dan dengan buah yang sebesar ini akan dapat memenuhi keinginan konsumen

I.2 TUJUAN
1.  Untuk  membandingkan perkembangan tanaman bengkuang antara tanaman bengkuang yang diberi tiang panjat(ajir) dan yang tidak diberi tiang panjat(ajir)
2.  Mengetahui hasil produksi atau hasil panen antara tanaman bengkuang yang di beri tiang panjat dan tanaman yang tidak di beri tiang panjat.
3.  Membandingkan perkembangan pertumbuhan tanaman bengkuang dari pertumbuhan vegetatif  tanaman sampai pertumbuhan generatifnya .










II.TINJAUAN PUSTAKA
            Tanaman bengkuang dapat tumbuh di segala jenis tanah,namun yang paling cocok adalah tanahnya yang cukup gembur dengan system drainase yang baik di tanah vulkanik yang tanahnya berwarna hitam keabuan maupun tanah liat berwarna kemerah-merahan.Tanaman bengkuang dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m dpl,bengkuang juga toleran terhadap kelebihan dan kekurangan air dan toleran terhadap cura hujan yang sangat tinggi seperti didaerah Bogor dan didaerah yang curah hujannya tinggi seperti di daerah Madura.Bengkuang dapat di tanam pada awal musim kemarau dan diawal musm penghujan.Tanaman bengkuang hasilnya tidak maksimal apabila ditanam didaerah pantai dan didataran tinggi lebih dari 1000 m dpl.
            Daun bengkuang tidak dianjurkan sebagai makanan ternak karena daun dan bijinya mengandung racun yang cukup keras sehingga akan dapat menyebabkan keracunan bagi ternak.Oleh karena itu,biji dan daun bengkuang dapat digunakan sebagai racun pembunuh hama yang biasa digunakan di areal tambak  bandeng ataupun udang.
            Dari segi pemeliharaan tanaman bengkuang terdiri dari penyulaman,pemupukan,pemasangan tiang panjat(ajir),penyiangan, pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga dan pengendalian hama dan penyakit.Dalam pemberian pupuk biasanya diberi dalan bentuk pupuk organic seperti pupuk kandang dan pupuk buatan,sepertiUrea,SP36 DAN KCl.Untuk pembentukan umbi pada bengkuang dibutuhkan banyak pupuk K nya ,sedangkan pupuk N dari fiksasi N,sedangkan pupuk P hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya bembungaan dan pembentukan biji,yang mana tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan umbi.
            Pupuk Urea dengan dosis 50 kg/ha diberikan pada tanaman berumur 20 hari setelah tanam(pada saat dimana pertumbuhan daunnya yang kedua)Sedangkan SP 36 50 kg/ha kemudian KCl dosisnya 300 kg/ha yang mana diberikan pada saat  tanaman berumur 2 bulan setelah tanam.
            Pemangkasan tiang panjat diperlukan untuk empat tanamn bengkuang untuk melilitkan sulurnya yang mana tanaman bengkuang merupakan tanaman merambat.Sedangkan pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga untuk mengurangi persaingan dalam memperebutkan energy dalam perkembanagan dan pembentukan umbi akan terhambat.Apabila bunga-bunga tersebut tidak dipangkas ,maka perkembangan umbinya pun akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkannya pun akan kecil-kecil,kesar dan berserat.Dalam pengontrolan bunga harus dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali.Bengkuang biasanya sudah bisa dipanen pada umur 6 bulan setrlah tanam.
Menurut literatur, sifat kimiawi dan efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis, dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon, rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.
Selain itu, bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta kalsium. Secara lengkap, komposisi zat gizi yang terkandung dalam 100 gram sehingga bengkuang dapat meningkatkan penghasilan para petani jika petani dapat membudidayakannya secara intensife







III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Bahan yang dibutuhkan
1.benih/bibit bengkuang
2.pupuk kandang
3.pupuk buatan;Urea,SP 36 dan KCl
4.curater
5.ajir bamboo ukurannya 30 cm
6.tiang panjat tingginya 1,5 m
7.tali rafhia
3.2 Alat yang digunakan
1.cangkul
2.tugal(alat bantu untuk menanam
3.timbangan
4.meteran (panjang/pendek 150 cm)
5.Tali rapia(untuk jarak tanam 40 cm× 30 cm
3.3 Pelaksaan praktek
A. Penanaman
1.  Plot percobaan dengan ukuran 2 x 2 cm seperti tata letak yang sudah tersedia.
      Gambar : Tata letak plot percobaan teknologi produksi tanaman Bengkuang dengan berbagai perlakuan

A
 
B
 
              
                                                                         
A
 
B

 
                       

                                                           
A
 
B

 
                                     






A
 

B

 
 
Keterangan :
               Ukuran plot : 2 x 2 m
               A                  : Bengkuang menggunakan lanjaran
B                  : Begkuang tanpa lanjaran
2.   Garu kembali tanah yang ada pada plot percobaan dan bersihkan dari gulma yang masih ada dan perbaiki plot tersebut.
3.   Berikan pupuk kandang dengan dosis 5 kg per plot, taburkan dengan merata dengan pada permukaaan tanah, kemudian dicampurkan dengan menggunakan cangkul.
4.   Buat lobang tanam dengan jarak 20 x 20 cm
5.   Tanamkan biji bengkuang sebanyak 1 biji / lobang tanam, lalu ditutup dengan tanah .
6.   Berikan pupuk urea (50 kg / ha), SP36 (63 kg / ha), KCL (300 kg / ha) atau dosis per plot sebanyak 20 gr urea, 25 gr SP36, dn 120 gr KCL. Urea diberikan 3 minggu setelah tanam, TSP diberikan pada saat tanam sedangkan KCL (1/2 dosis atau 60 gr/plot) pada saat tanaman berumur 2 bulan.
B.Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi. Pemeliharaan bengkuang meliputi:
  • Penyulaman
Penyulaman adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang baru. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.
  • Penyiangan dan Pembumbunan
- Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat bengkuang berumur 2-3 bulan sekaligus dengan melakukan pembumbunan.
- Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga bengkuang dapat tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
  • Pemangkasan
Potensi hasil ubi bengkuang dapat ditingkatkan dengan pemangkasan sink-reproduktif yang bertujuan untuk mengalihkan distribusi asimilat ke ubi sehingga ukuran ubi akan menjadi lebih besar. Namun sejauh ini publikasi ilmiah mengenai bengkuang, baik itu berupa analisis plasma nutfah, persilangan, teknik budidaya maupun analisis kandungan bahan dalam bengkuang masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai respon bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik yang diberi perlakuan pemangkasan sink-reproduktif terhadap daya hasil pendahuluan serta seleksi kandungan yaitu asam α-hidroksi dan pati.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik untuk bahan kosmetika (asam α-hidroksi tinggi) dan bahan kering ubi tinggi (terkait ekstraksi pati). Secara simultan akan diuji pula pengaruh dari pemangkasan sink-reproduktif terhadap karakter hasil dan kualitas ubi. Tahapan percobaan meliputi uji interaksi genotipe x lingkungan serta pengaruh perlakuan pemangkasan reproduktif serta seleksi genotip bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik. Dilanjutkan dengan pengujian karakter kualitas ubi untuk kadar kandungan asam α-hidroksi menggunakan metode High Performance Liquid Cromatography (HPLC) dan Pengujian kadar pati dengan Metode AOAC.
Keluaran yang ditargetkan berupa varietas baru bengkuang dengan kandungan asam α-hidroksi dan pati yang tinggi, serta thesis dan skripsi, publikasi di jurnal terakreditasi respon genotip bengkuang terhadap pemangkasan sink-reproduktif untuk karakter hasil dan kualitas hasil ubi.

Pengendalian Hama Dan Penyakit

- Hama penting bagi tanaman bengkuang adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
- Penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah: Layu bakteri dan Bercak daun.
Cara pengendaliannya:
- Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
- Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
- Pengolahan tanah secara sempurna
- Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya

C.Panen dan Pasca Panen
1.      Panen dapat dilakukan setelah benkuang berumur 6 bulan setelah tanam.
2.      Babat / potong batang, letakan batang di jajaran parit diantara guludan.
3.      Bonkar guludan dengan hati – hati ( dengan menggunakan cangkul. Pembongkaran dimulai dari pinggir guludan ). Setelah umbi nampak mulai goyah, langsung dipetik dengan tangan.
4.      pengumpulan umbi langsung dilakukan setelah dipetik kemudian dimasukan kedalam keranjang, lakukan secara hati – hati agar umbi tidak ada yang rusak. Untuk tujuan pemasaran langsung, umbi terlebih dahulu dicuci sampai bersih lalu digrading kemudian diikat.

D.Pengamatan
1.      Tinggi tanaman
Diukur tinggi tanaman bengkuang, mulai dari pangkal batang sampai ke titik tumbuh.
2.      berat umbi per sampel per plot tanaman
3.      Jumlah cabang primer
4.      Diameter umbi terberat
5.      Produksi umbi




IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 tabel hasil pengukuran bengkuang
PLOT
SAMPEL
TINGGI(CM)
Cabang primer
1(tidak menggunakan ajir)
1
2
3
4
5

137
151
93
84
139
5
6
6
2
7
2(PAKAI AJIR)
1
2
3
4
5

252
140
162
137
196

1  (MINGGU KE II)
1
2
3
4
5

143
208
162
104
158

2
1
2
3
4
5

305
152
185
160
238

1 (MINGGU KE III)
1
2
3
4
5

178
239
201
146
150

2
1
2
3
4
5

347
190
233
207
291


4.2 tabel hasil panen bengkuang
Plot
Sampel
Berat/Kg
Jumlah Ubi


Plot I Tanpa Ajir
I
1/2 Kg
1 Ubi
II
0,8 Kg
1 Ubi
III
0,16 Kg
1 Ubi
IV
0,32 Kg
1 Ubi
V
0,32 Kg
1 Ubi

Plot II Dengan Ajir
I
0,4 Kg
1 Ubi
II
0,3 Kg
1 Ubi
III
0,18 Kg
1 Ubi
IV
0,3 Kg
1 Ubi
V
0,25 Kg
1 Ubi

Pembahasan
            Bengkoang memiliki Umbi akar tunggal, kulit luar krem atau coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan, pada bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Daun majemuk, beranak daun 3 dan helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi, anak daun lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar telur, anak daun terminal mengginjal. Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat, mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi – membundar , berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan. Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
            Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang berukuran besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik. Tanaman induk yang pertumbuhannya baik digunakan sebagai tanaman induk. DipiIih dari polong yang benar-benar tua di pohonnya, sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak fisiologis atau masak panen, dan fisiknya benar-benar bagus dan bebas dari hama dan penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat serta berbentuk balk dan bebas dari hama dan penyakit. Lahan yang akan digunakan sebaiknya yang gembur. Tanah tegalan merupakan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman bengkuang. Untuk mendapatkan buah yang benar – benar besar, maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja.

V.KESIMPULAN
            Tanaman bengkuang adalah tanaman yang termasuk dalam suku polong-polongan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada itensitas curah hujan antara 250-550 mm dan tidak lebih dari 1500 mm per bulan, ketinggian tempat 0 -1.750 m dpl. Naman, sekarang tanaman bengkuang banyak ditanam pada ketinggian 500-900 m dpl.  Suhu optimum yang dibutuhkan tanaman bengkuang agar tumbuh dengan baik adalah dengan rata-rata suhu 25-28 derajat celcius dengan panjang siang 12 jam. Sedangkan untuk suhu optimal untuk siang dan malam hari adalah antara 20 derajat – 30 derajat Celsius.
Pada umumnya tanaman bengkuang dibudidavakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Untuk fase pertumbuhan tanaman bengkuang meliputi pembentukan akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Untuk budidaya di mulai dengan pembibitan tanaman, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, hama dan penyakit, serta panen dan pascapanen. Untuk upaya peningkatan hasil dimulai dengan pemilihan benih atau bibit dan deflowering atau memotong bunga tanaman bengkuang.
     Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan tiang panjat hasil produksi bengkuang dapat meningkat dengan maksimal.Dan perlu juga di lakukan pemangkasan tandan bunga agar tanaman bengkuang bisa berproduksi tinggi atau menghasilkan produksi yang seperti kita harapkan.
            Pembuangan bunga,dimana bunga pada tanaman bengkuang ini  sangat perlu dilakukan, karna jika bunganya tidak dihilangkan 'akan dapat mempengaruhi pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan cara menebarkan pupuk di sekitar tanaman.
VI.DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2011. http://agrimaniax.blogspot.com/2010/07/budidaya-bengkuang.html di unduh tanggal 21 Juli 2011
Elita Nelson.,Anidarfi., Malem Ngaku., “Buku Kerja Praktek Mahasisswa (BKPM), Teknologi Produksi Tanaman Ubi-Ubian, (Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, 2011 ).

2 komentar:

  1. Klo budidaya tanaman nya dmn ya daerah jawa barat? Sy bth untk penlitian trmksh

    BalasHapus
  2. Halo Bossku ^^
    Segera Daftarkan ID di ibu21,com
    Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
    Serta Tersedia Promo Menarik
    Bonus Turn Over Terbesar
    Bonus Refferal Seumur Hidup
    Minimal Deposit Hanya 25Rb
    BBM : csibuqq
    WA : +855 88 780 6060
    Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^

    BalasHapus