1.PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bengkuang (Pachyrrhizus
eosus (L) Mrb) merupakan famili leguminosaea yang terdapat bintil pada akarnya, tanaman ini merambat dengan cara membelitkan sulurnya ke kiri.
Tanaman ini daunnya
bewarna hijau tua. Bunganya berbentuk kupu – kupu tersusun dalam tandan dan bewarna
biru keunguan. Buahnya berbentuk palong yang berisi biji. Selain menghasilkan
biji, tanaman bengkuang juga menghasilkan umbi yang berada di dalam tanah. Umbi
terdiri dari dua bentuk yaitu bulat pipih. Umbi inilah yang digunakan untujk
dimakan segar, maupun dirujak atau asinan.
Pada
umumnya buah bengkuang dibudidayakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman
bengkuang yang ditanam petani dibudidayakan secara kurang intensif, hanya
sebagai tanaman sampingan atau tanaman sela. Padahal dengan cara pembudidayaan
yang lebih intensif akan dapat menghasilkan produksi dan nilai ekonomis yang
lebih tinggi.
Dengan
banyaknya kegunaan dari buah bengkuang tersebut sehingga buah
bengkuang banyak diminta oleh masyarakat. Buah bengkuang yang dihasilkan oleh petani pada umumnya
berukuran relatif kecil yaitu yang paling besar rata-rata diameternya berukuran
15 cm atau dengan berat sekitar 0,5 kg tiap buah. Padahal para konsumen
cenderung suka pada buah bengkuang yang berukuran besar, karena buah yang
berukuran besar mempermudah pengulitannya dan dapat dijadikan hiasan buah yang
menarik serta bisa memberikan kepuasan tersendiri bagi petani dan para
konsumen.
Membudidayaan buah bengkuang sebenarnya tidak
sulit, dimana kita hanya perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman
bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik,
yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan dapat
diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap buah. Dan
dengan buah yang sebesar ini akan dapat memenuhi keinginan konsumen
I.2 TUJUAN
1. Untuk membandingkan perkembangan tanaman bengkuang
antara tanaman bengkuang yang diberi tiang panjat(ajir) dan yang tidak diberi tiang panjat(ajir)
2. Mengetahui hasil produksi atau hasil panen antara tanaman
bengkuang yang di beri tiang panjat dan tanaman yang tidak di beri tiang
panjat.
3. Membandingkan perkembangan pertumbuhan
tanaman bengkuang dari
pertumbuhan vegetatif tanaman sampai pertumbuhan generatifnya .
II.TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman
bengkuang dapat tumbuh di segala jenis tanah,namun yang paling cocok adalah
tanahnya yang cukup gembur dengan system drainase yang baik di tanah vulkanik
yang tanahnya berwarna hitam keabuan maupun tanah liat berwarna
kemerah-merahan.Tanaman bengkuang dapat ditanam mulai dari dataran rendah
sampai dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1000 m dpl,bengkuang juga
toleran terhadap kelebihan dan kekurangan air dan toleran terhadap cura hujan
yang sangat tinggi seperti didaerah Bogor dan didaerah yang curah hujannya
tinggi seperti di daerah Madura.Bengkuang dapat di tanam pada awal musim
kemarau dan diawal musm penghujan.Tanaman bengkuang hasilnya tidak maksimal
apabila ditanam didaerah pantai dan didataran tinggi lebih dari 1000 m dpl.
Daun bengkuang tidak dianjurkan sebagai makanan ternak
karena daun dan bijinya mengandung racun yang cukup keras sehingga akan dapat
menyebabkan keracunan bagi ternak.Oleh karena itu,biji dan daun bengkuang dapat
digunakan sebagai racun pembunuh hama yang biasa digunakan di areal tambak bandeng ataupun udang.
Dari segi pemeliharaan tanaman bengkuang terdiri dari
penyulaman,pemupukan,pemasangan tiang panjat(ajir),penyiangan, pemangkasan/pemotongan
calon tandan bunga dan pengendalian hama dan penyakit.Dalam pemberian pupuk
biasanya diberi dalan bentuk pupuk organic seperti pupuk kandang dan pupuk
buatan,sepertiUrea,SP36 DAN KCl.Untuk pembentukan umbi pada bengkuang
dibutuhkan banyak pupuk K nya ,sedangkan pupuk N dari fiksasi N,sedangkan pupuk
P hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit.hal ini digunakan untuk menghindari
terjadinya bembungaan dan pembentukan biji,yang mana tujuan utamanya adalah
untuk menghasilkan umbi.
Pupuk Urea dengan dosis 50 kg/ha diberikan pada tanaman
berumur 20 hari setelah tanam(pada saat dimana pertumbuhan daunnya yang
kedua)Sedangkan SP 36 50 kg/ha kemudian KCl dosisnya 300 kg/ha yang mana
diberikan pada saat tanaman berumur 2
bulan setelah tanam.
Pemangkasan tiang panjat diperlukan untuk empat tanamn
bengkuang untuk melilitkan sulurnya yang mana tanaman bengkuang merupakan
tanaman merambat.Sedangkan pemangkasan/pemotongan calon tandan bunga untuk
mengurangi persaingan dalam memperebutkan energy dalam perkembanagan dan
pembentukan umbi akan terhambat.Apabila bunga-bunga tersebut tidak dipangkas
,maka perkembangan umbinya pun akan terhambat sehingga umbi yang dihasilkannya
pun akan kecil-kecil,kesar dan berserat.Dalam pengontrolan bunga harus
dilakukan sekurang-kurangnya seminggu sekali.Bengkuang biasanya sudah bisa
dipanen pada umur 6 bulan setrlah tanam.
Menurut
literatur, sifat kimiawi dan efek farmakologis umbi bengkuang adalah manis,
dingin, sejuk, dan berkhasiat mendinginkan. Kandungan kimianya adalah pachyrhizon,
rotenon, vitamin B1, dan vitamin C.
Selain itu,
bengkuang juga mengandung mineral tinggi. Mineral yang terkandung dalam
bengkuang yang paling dominan adalah fosfor, zat besi, serta kalsium. Secara
lengkap, komposisi zat gizi yang terkandung dalam 100 gram sehingga bengkuang dapat meningkatkan penghasilan
para petani jika petani dapat membudidayakannya secara intensife
III. METODOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Bahan yang dibutuhkan
1.benih/bibit bengkuang
2.pupuk kandang
3.pupuk buatan;Urea,SP 36 dan KCl
4.curater
5.ajir bamboo ukurannya 30 cm
6.tiang panjat tingginya 1,5 m
7.tali rafhia
3.2 Alat yang digunakan
1.cangkul
2.tugal(alat bantu untuk menanam
3.timbangan
4.meteran (panjang/pendek 150 cm)
5.Tali rapia(untuk
jarak tanam 40 cm× 30 cm
3.3
Pelaksaan praktek
A. Penanaman
1. Plot percobaan dengan ukuran 2 x 2 cm seperti tata letak yang sudah tersedia.
Gambar : Tata letak plot percobaan teknologi produksi tanaman
Bengkuang dengan berbagai perlakuan
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
Ukuran plot : 2 x 2 m
A :
Bengkuang menggunakan lanjaran
B : Begkuang tanpa lanjaran
2. Garu kembali tanah yang ada pada plot percobaan dan bersihkan dari gulma
yang masih ada dan perbaiki plot tersebut.
3. Berikan pupuk kandang dengan dosis 5 kg per plot, taburkan dengan
merata dengan pada permukaaan tanah, kemudian dicampurkan dengan menggunakan
cangkul.
4. Buat lobang tanam dengan jarak 20 x 20 cm
5. Tanamkan biji bengkuang sebanyak
1 biji / lobang tanam, lalu ditutup dengan tanah .
6. Berikan pupuk urea (50 kg / ha),
SP36 (63 kg / ha), KCL (300 kg / ha) atau dosis per plot sebanyak 20 gr urea,
25 gr SP36, dn 120 gr KCL. Urea diberikan 3 minggu setelah tanam, TSP diberikan
pada saat tanam sedangkan KCL (1/2 dosis atau 60 gr/plot) pada saat tanaman
berumur 2 bulan.
B.Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan
tanaman yang sehat, baik, seragam dan memperoleh hasil yang tinggi.
Pemeliharaan bengkuang meliputi:
- Penyulaman
Penyulaman
adalah mengganti tanaman yang mati atau terkena penyakit dengan tanaman yang
baru. Waktu untuk penyulaman paling lambat 5 minggu setelah tanam.
- Penyiangan dan Pembumbunan
-
Penyiangan dilakukan apabila sudah mulai tampak adanya gulma (tanaman
pengganggu). Penyiangan kedua dilakukan pada saat bengkuang berumur 2-3 bulan
sekaligus dengan melakukan pembumbunan.
-
Pembumbunan dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga bengkuang dapat
tumbuh dengan sempurna, memperkokoh tanaman supaya tidak rebah.
- Pemangkasan
Potensi hasil ubi bengkuang dapat ditingkatkan dengan
pemangkasan sink-reproduktif yang bertujuan untuk mengalihkan distribusi
asimilat ke ubi sehingga ukuran ubi akan menjadi lebih besar. Namun sejauh ini
publikasi ilmiah mengenai bengkuang, baik itu berupa analisis plasma nutfah,
persilangan, teknik budidaya maupun analisis kandungan bahan dalam bengkuang
masih sangat terbatas. Oleh karena itu diperlukan penelitian mengenai respon
bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik yang diberi perlakuan
pemangkasan sink-reproduktif terhadap daya hasil pendahuluan serta seleksi
kandungan yaitu asam α-hidroksi dan pati.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan seleksi bengkuang
hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik untuk bahan kosmetika (asam
α-hidroksi tinggi) dan bahan kering ubi tinggi (terkait ekstraksi pati). Secara
simultan akan diuji pula pengaruh dari pemangkasan sink-reproduktif terhadap
karakter hasil dan kualitas ubi. Tahapan percobaan meliputi uji interaksi
genotipe x lingkungan serta pengaruh perlakuan pemangkasan reproduktif serta
seleksi genotip bengkuang hasil persilangan intraspesifik dan interspesifik.
Dilanjutkan dengan pengujian karakter kualitas ubi untuk kadar kandungan asam
α-hidroksi menggunakan metode High Performance Liquid Cromatography (HPLC) dan
Pengujian kadar pati dengan Metode AOAC.
Keluaran yang ditargetkan berupa varietas baru bengkuang
dengan kandungan asam α-hidroksi dan pati yang tinggi, serta thesis dan
skripsi, publikasi di jurnal terakreditasi respon genotip bengkuang terhadap
pemangkasan sink-reproduktif untuk karakter hasil dan kualitas hasil ubi.
Pengendalian Hama Dan Penyakit
- Hama penting bagi tanaman
bengkuang adalah: Tungau daun merah dan Kumbang.
-
Penyakit yang sering menyerang ubi kayu adalah: Layu bakteri dan Bercak daun.
Cara
pengendaliannya:
-
Sanitasi lapang setelah panen ( sisa tanaman dibakar )
-
Menggunakan bibit yang sehat dari varietas tahan penyakit
-
Pengolahan tanah secara sempurna
-
Pergiliran tanaman dengan palawija/tanaman lainnya
C.Panen dan Pasca Panen
1.
Panen dapat dilakukan setelah benkuang berumur 6 bulan
setelah tanam.
2.
Babat / potong batang, letakan batang di jajaran parit
diantara guludan.
3.
Bonkar guludan dengan hati – hati ( dengan menggunakan
cangkul. Pembongkaran dimulai dari pinggir guludan ). Setelah umbi nampak mulai
goyah, langsung dipetik dengan tangan.
4.
pengumpulan umbi langsung dilakukan setelah dipetik
kemudian dimasukan kedalam keranjang, lakukan secara hati – hati agar umbi
tidak ada yang rusak. Untuk tujuan pemasaran langsung, umbi terlebih dahulu
dicuci sampai bersih lalu digrading kemudian diikat.
D.Pengamatan
1.
Tinggi tanaman
Diukur tinggi
tanaman bengkuang, mulai dari
pangkal batang sampai ke titik tumbuh.
2.
berat umbi per
sampel per plot tanaman
3.
Jumlah cabang
primer
4.
Diameter umbi
terberat
5.
Produksi umbi
IV.HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1 tabel hasil
pengukuran bengkuang
PLOT
|
SAMPEL
|
TINGGI(CM)
|
Cabang primer
|
1(tidak menggunakan ajir)
|
1
2
3
4
5
|
137
151
93
84
139
|
5
6
6
2
7
|
2(PAKAI AJIR)
|
1
2
3
4
5
|
252
140
162
137
196
|
|
1
(MINGGU KE II)
|
1
2
3
4
5
|
143
208
162
104
158
|
|
2
|
1
2
3
4
5
|
305
152
185
160
238
|
|
1 (MINGGU KE III)
|
1
2
3
4
5
|
178
239
201
146
150
|
|
2
|
1
2
3
4
5
|
347
190
233
207
291
|
|
4.2
tabel hasil panen bengkuang
Plot
|
Sampel
|
Berat/Kg
|
Jumlah Ubi
|
Plot I Tanpa Ajir
|
I
|
1/2 Kg
|
1 Ubi
|
II
|
0,8 Kg
|
1 Ubi
|
|
III
|
0,16 Kg
|
1 Ubi
|
|
IV
|
0,32 Kg
|
1 Ubi
|
|
V
|
0,32 Kg
|
1 Ubi
|
|
Plot II Dengan Ajir
|
I
|
0,4 Kg
|
1 Ubi
|
II
|
0,3 Kg
|
1 Ubi
|
|
III
|
0,18 Kg
|
1 Ubi
|
|
IV
|
0,3 Kg
|
1 Ubi
|
|
V
|
0,25 Kg
|
1 Ubi
|
Pembahasan
Bengkoang memiliki Umbi akar tunggal, kulit luar krem atau
coklat muda atau coklat tua, berdaging warna putih atau kuning-keputihan, pada
bentuk liarnya berumbi banyak, bentuknya memanjang. Daun majemuk, beranak daun
3 dan helaian daun bercuping menjari atau utuh dengan tepi bergigi, anak daun
lateral mengetupat tidak simetris sampai membundar telur, anak daun terminal
mengginjal. Perbungaan tandan semu, berbunga banyak. Bunga berkelopak coklat,
mahkota bunga ungu-biru atau putih. Buah polong. Biji pipih bersegi – membundar
, berwana hijau- coklat atau coklat tua kemerahan. Tumbuhan ini membentuk umbi
akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis
berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar
agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung
kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang
disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini
berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori.
Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang berukuran
besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik. Tanaman induk yang
pertumbuhannya baik digunakan sebagai tanaman induk. DipiIih dari polong yang
benar-benar tua di pohonnya, sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak
fisiologis atau masak panen, dan fisiknya benar-benar bagus dan bebas dari hama
dan penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat serta
berbentuk balk dan bebas dari hama dan penyakit. Lahan yang akan digunakan
sebaiknya yang gembur. Tanah tegalan merupakan tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman bengkuang. Untuk mendapatkan buah yang benar – benar besar, maka
sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja.
V.KESIMPULAN
Tanaman
bengkuang adalah tanaman yang termasuk dalam suku polong-polongan. Tanaman ini
dapat tumbuh dengan baik pada itensitas curah hujan antara 250-550 mm dan tidak
lebih dari 1500 mm per bulan, ketinggian tempat 0 -1.750 m dpl. Naman, sekarang
tanaman bengkuang banyak ditanam pada ketinggian 500-900 m dpl. Suhu
optimum yang dibutuhkan tanaman bengkuang agar tumbuh dengan baik adalah dengan
rata-rata suhu 25-28 derajat celcius dengan panjang siang 12 jam. Sedangkan
untuk suhu optimal untuk siang dan malam hari adalah antara 20 derajat – 30
derajat Celsius.
Pada umumnya tanaman bengkuang dibudidavakan di tanah
pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang dapat tumbuh dl dataran rendah dengan
kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan
banyak mengandung humus.
Untuk fase pertumbuhan tanaman bengkuang meliputi
pembentukan akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji. Untuk budidaya di mulai
dengan pembibitan tanaman, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan,
pemeliharaan, hama dan penyakit, serta panen dan pascapanen. Untuk upaya
peningkatan hasil dimulai dengan pemilihan benih atau bibit dan deflowering
atau memotong bunga tanaman bengkuang.
Berdasarkan dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa dengan mengunakan tiang panjat hasil
produksi bengkuang dapat meningkat dengan maksimal.Dan perlu juga di lakukan
pemangkasan tandan bunga agar tanaman bengkuang bisa berproduksi tinggi atau
menghasilkan produksi yang seperti kita harapkan.
Pembuangan
bunga,dimana bunga pada tanaman bengkuang ini
sangat perlu dilakukan, karna jika bunganya tidak dihilangkan 'akan
dapat mempengaruhi pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan cara menebarkan pupuk di sekitar
tanaman.
VI.DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous.2011. http://agrimaniax.blogspot.com/2010/07/budidaya-bengkuang.html di unduh tanggal 21 Juli 2011
Anonymous.2011.
http://decyzulkarnain.blogspot.com/2009/05/tumbuha-obat.html.diunduh
tanggal
21 Juli 2011
Elita Nelson.,Anidarfi., Malem Ngaku., “Buku Kerja
Praktek Mahasisswa (BKPM), Teknologi Produksi Tanaman Ubi-Ubian, (Politeknik
Pertanian Negeri Payakumbuh, 2011 ).
Klo budidaya tanaman nya dmn ya daerah jawa barat? Sy bth untk penlitian trmksh
BalasHapusHalo Bossku ^^
BalasHapusSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^